Thursday, June 25, 2020

BUMI

"kenapa sih milih pakai clodi..? Khn capek tau nyucinya"

Tim clodi mana nih>.< yup.. di anak kedua ini. Kami memutuskan untuk menggunakan clodi (cloth diaper) atau popok kain^^.

Hampir tiga bulan lebih kami menggunakan clodi untuk anak kedua kami. Bahkan sampai sekarangpun masih ada yang tanya seperti di atas. Capek nyuci..? Wajar sih menurutku. Memang menggunakan clodi ini butuh sedikit tenaga extra, baik dalam hal mencuci dan proses pengeringannya. Musim panas gini, alhamdulillh nyuci pagi. Sore kering. Dan PR'nya memang cuciannya tidak boleh tertunda. Y.. kecuali kalian punya stok banyak>.<

Sebagai mama rumah tangga clodi ini hemat banget dalam budget bulanan jangka panjang list belanja. Kita gak perlu belanja popok sekali pakai tiap bulan atau ganti size dalam waktu dekat.

Dan dengan clodi ini adalah salah satu ikhtiar kami dalam kampanye minim sampah^^. 

Minim sampah..?

Yup. Minim sampah. Menurut riset Bank Dunia tahun 2017, popok sekali pakai menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut sebesar 21%. Wah wah wah.. ini angka yang besar lho.

Dan sampah popok sekali pakai ini termasuk jenis sampah yang sulit terurai. Jelas banget ya mam karena apa, eh.. tau khn kenapa sulit terurai..? "Plastik".

Pandai. Prok prok prok...

Plastik ini butuh ratusan tahun untuk terurai. Bisa lebih dari 500tahun.. apa kabar BUMI kita menunggu terurainya si plastik ini...?

Popok modern tidak hanya terbuat dari kertas dan katun, tetapi juga polimer plastik yang menyerap dan memerangkap cairan. Kulit luar plastik yang menjaga popok tahan air terbuat dari bahan kimia seperti pemutih dan parfum yang menutupi bau.

Hii.. ngeri juga ya ada bahan bahan kimia begitu untuk si kecil.

Memang gak mudah untuk pakai clodi. Apalagi kalau anaknya lebih dari satu. Bisa habis tenaga duluan sebelum nyuci. Tapi.. membayangkan bumi kita dipenuhi sampah tinja ini bikin sedih:(

Apa nanti anak cucu kita masih bisa melihat birunya laut..? Pohon yang hijau..? Udara yang bersih..? Merahnya tanah..?

Yuk mam pelan pelan berubah. Coba satu dulu, coba beberapa jam, coba beberapa hari. Lalu jadi kebiasaan baik untuk bumi yang lebih baik^^


#OWOW
#oneweekonewriting
#ibuprofesionalDepok
#rumbelmenulis
#makdepokGEULIS
#IPDepok

Thursday, June 18, 2020

HARAPAN

HARAPAN

"Huwaaaa... Huwaaa..." Tangisan pecah di malam hari menjelang tidur.

"Hiks.. huwee huwee huwee" di susul tangisan satu lagi dari si adik.

Mas berusia 2tahun 9bulan, dan adik berusia 3bulan. Perbedaan usia yang tidak begitu jauh menjadikan hari - hari dirumah 3bulan terakhir terasa berbeda. Lelah. Letih. Ngantuk. Drama mulai dari bangun tidur, mandi, makan, bahkan sampai tidur malam. Rasanya 24jam kurang untuk saya. 

Entah kurang memanage waktu dengan apik atau kurang bersyukur.

Lalu....

Apa harapanku terlalu besar,  untuk bisa tidur lebih lama..?
Apa harapanku terlalu egois, untuk makan dengan santai tanpa perlu menggendong salah satu anak..?
Apa aku terlalu jahat untuk memikirkan semua itu..?

Bukankah semua Ibu memang begitu. Selalu berkorban. Menahan kantuk. Menahan marah ketika anak tanpa sengaja menumpahkan air di kamar. Menahan kesal ketika menyuapi anak yang makannya wara wiri. Mereka bisa. Kenapa anda tidak...?

Tidak. Saya tidak bisa. Saya tidak bisa jika sendiri. Saya hanya manusia yang minim ilmu.

Maka dari sini. Saya menulis untuk mengikat ilmu. Bertumbuh. Berkembang penuh manfaat. Berharap tulisan tulisan ini menjadi pemberat amal kebaikan kelak. Bukankah sebaik baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat..?

Salam Mama Hare.

#OWOW
#oneweekonewriting
#ibuprofesionalDepok
#rumbelmenulis
#makdepokGEULIS
#IPDepok